Integrasi nasional pada hakikatnya adalah bersatunya suatu bangsa yang menempati wilayah tertentu dalam sebuah negara yang berdaulat. Dalam realitas integrasi nasional dapat dilihat dari aspek politik, lazim disebut integrasi politik, aspek ekonomi disebut interasi ekonomi saling ketergantungan ekonomi antar daerah yang saling bekerja sama secara sinergis dan aspek sosial budaya berhubungan antara suku, kepercayaan dan golongan.
Secara umum integrasi nasional mencerminkan proses persatuan orang per orang dari berbagai wilayah yang berbeda-beda atau memiliki berbagai perbedaan baik etnis, sosia budaya, atau latar belakang ekonomi menjadi satu kesatuan bangsa (nation) terutama pengalaman sejarah dan politik yang relatif sama.
Demikian pula dengan bangsa indonesia, berangkat dari aneka suku bangsa yang beraneka ragam berikut banyak keragaman atau lebih lazim disebut perbedaan yang dimiliki bangsa ini meliputi wilayah kepulauan yang tersebar di antara kawasan kelautan di nusantara, geografi, ekologi, sistem mata pencaharian serta ratusan budaya etnis lokal, agama, kepercayaan dan bangsa.
Dengan adanya berbagai perbedaan, di satu sisi memiliki kesamaan yang diwujudkan sebagai integrasi nasional dalam rangka persatuan bangsa dengan moto Bhineka Tunggal Ika sebagai lambang kesatuan bangsa yang masih relevan digunakan, dengan substansi agak berbeda namun sama dalam makna.
Revolusi perjuangan bangsa ini yang dibangun dengan berbagai upaya dalam mewujudkan persatuan nasional yang demokrasi, ternyata masih belum sepenuhnya dimaknai sebagai hasil perjuangan luhur para pendahulunya. Kaitan integrasi nasional yang dibangun tersebut masih dikotori dengan adanya konflik-konflik yang muncul diberbagai daerah. Konflik vertikal antara pemerintah pusat dan daerah atau pertentangan ideologi antara negara yang kian hari semakin memanas. Ditambah dengan semakin terbukanya semua negara oleh arus globalisasi dan kecanggihan teknologi komunikasi elektronik memungkinkan tersiarnya segala kejadian diketahui oleh seluruh dunia.
Seluruh pengalaman sejarah bangsa tersebut menjadi sebab melemahnya integrasi nasional pada abad ini, baik dalam dimensi vertikal maupun dimensi horizontal. Hingga bagaimana kita sebagai warga negara berusaha mempertahankan eksistensi integrasi bangsa ini di mata dunia agar tercitra baik dan dapat dijadikan panutan bagi bangsa lain.
2 comments:
Terimakasih Infonya
sangat bermanfaat..
Perkenalkan saya mahasiswa Fakultas Ekonomi di UII Yogyakarta
:)
twitter : @profiluii
kunjungan balik ya :)
terimakasih telah berkunjung, salam kenal kembali.
Post a Comment