Adsense

27.10.12

Depresi

Gangguan kejiwaan yang disebabkan depresi dikalangan masyarakat masih tergolong tinggi. Saat ini depresi sudah menjadi krisis global karena telah diderita sekitar 300-an juta umat manusia diseluruh dunia. Depresi unipolar dan ipolar merupakan gangguan mental yang umum dialami masyarakat. Depresi ipolar masuk kategori gangguan jiwa berat, seperti skizofrenia yang bersifat individual. Tak jarang depresi berujung pada pengambilan keputusan bunuh diri oleh penderitanya. Karena pengaruh depresi rentan terhadap gangguan mental.

Depresi sendiri memiliki tiga respons berbeda dari penderitanya. Pertama adalah depresi ringan yang umumnya dihadapi oleh banyak orang dan gejalanya pun tidak terlalu banyak, serta biasanya hanya berlangsung sekitar 2 minggu. Orang yang mengalami depresi ringan masih mampu menghadapi kesulitan dan melakukan berbagai aktivitas. Kemudian depresi sedang dengan tanda-tandanya tidak mempunyai banyak gejala dan umumnya hampir sama dengan depresi ringan. Serta terakhir depresi berat yang kemudian terbagi lagi menjadi 2 bagian, yakni depresi berat tanpa gejala psikotik dan depresi berat dengan gejala psikotik.

Depresi merupakan salah satu bentuk sindrom, gangguan keseimbangan mood (alam perasaan) yang umumnya dialami masyarakat. Beberaoa dantaranya dicirikan dengan sikap sedih, murung, tidak semangat, menarik diri dari hubungan interpersonal, preokupasi dengan kematian abseutas dan sebagainya. Karena itu depresi sangat mungkin menimbulkan resiko kematian, dan terjangkitnya penyakit lain. Ini terjadi akibat kemampuang fungsional otak menurun, yang akhirnya memicu penurunan kualitas hidup. Biasanya depresi banyak dipengaruhi problem keuangan, perkawinan, pekerjaan, kepribadian, genetik dan biologis lain seperti gangguan hormone.

Oleh karena itu diharapkan masyarakat lebih menaruh perhatian akan gejala-gejala yang memicu depresi atau gangguan mental kejiwaan. Jika menemukan gejala-gejala depresi, segeralah memeriksakan diri ke rumah sakit atau psikiater agar dapat ditangani dengan segera.

No comments:

home